Minggu, 16 November 2014
VICIOUS CIRCLE OF POVERTY
VICIOUS CIRCLE OF POVERTY
SYOFRIZA SYOFYAN
1206328105
The Vicious Circle of Poverty
There are both internal and external factors which affect a country’s development. One internal factor affecting a country’s development is its economy. By economic factors one usually means factors that are essential for production, for example labour, land resources and capital. In the model "The vicious circle of poverty" the link between lack of capital and underdevelopment is emphasised. The theory of the vicious circle of poverty can be used both at the national and individual levels. On the individual level, the vicious circle of poverty starts with the statement that a poor person (A) cannot pay for an adequate supply of food, and (B) thus is physically weak (C) and cannot work efficiently (D), and unable to earn much money (E), and thus is poor (A). The circle starts all over again with a situation where the person does not have money to get nutritious food (B). This process goes on and on.
Figure 1: The vicious circle of poverty - Individual level.
(source; Barke & O´Hare, 1991, page 43.)
There have been some criticism raised against this model which state that the circle is inadequate as a total explanation of poverty and underdevelopment. The model does not explain why the person is poor or what is the cause of their poverty. Another thing is that the model does not consider the difference between LDC’s, it assumes that all countries are on the same level of poverty. Social conditions are not taken into account either, the model implies that these societies are static and unchanging. The vicious circle of poverty does not tell you anything about how an individual or a country can break out of the circle.
The vicious circle of underdevelopment
Lower per capita incomes make it extremely difficult for poor nations to save and invest, a condition that perpetuates low productivity and low incomes. Furthermore, rapid population growth may quickly absorb increases in per capita real income and thereby may negate the possibility of breaking out of the underdevelopment circle.
How to break this vicious circle of poverty?
Remaining poor is certainly no crime. The accepting of poverty and allowing it to continue is certainly a crime. Briefly, the vicious circle of poverty can be broken in developing countries including Pakistan by adopting following measures.
(1) Increase in savings. The vicious of circle of poverty can be broken by making serious efforts in increasing the volume of real savings both at the level of in development the govt. The govt. can also mobilize foreign savings for capital formation country.
(2) Higher per capital growth rate. The per capital growth rate should be higher than the rate of growth of population. This objective be achieved by increasing the level of employment in the country and reducing the rate of population growth. If the rate of increase in real per capital income is the same as the rate of growth of population, the real income per person will remain unchanged.
(3) Efficient use of natural resources. The less developed countries (LDC) are not making the efficient use of the natural resources available to them. At present the multi national companies (MNCs) of the advanced countries are exploiting these resources more for their own economic benefits. The economic advantages of the natural resources must pass on to the benefits of the poor masses of the LDCs.
(4) Employment of human resources. Many of the less developing countries including Pakistan are faced with serious unemployment problem. The quality of labour force is also poor. The low level of literacy, malnutrition, absence of proper medical care etc are all barriers to economic development Effective measures have to be taken for sufficient investment in human capital to break the poverty barrier of the LDCs.
(5) Increasing the stock of capital goods. The LDCs can come out of the vicious circle pf poverty if the wealthy class is motivated to make their savings available for investment in productive activates rather than using their wealth on the purchase of urban real estates, precious metals etc.
(6) Technological advance. The people in less developed countries (LDCs) can break the poverty barrier by adopting and applying advance technologies which are appropriate to the resources available to them.
(7) Role of the advanced nations. The advanced nations san help the less developed countries in breaking the poverty barrier by:
(i) expanding volume of trade with them.
(ii) increasing the flow of private and public capital in basic infrastructure.
(iii) provision of direct aid in basic social sectors such as education, health etc.
(iv) provision of soft loans for development.
(v) writing off loans.
(8) Role for the government. The government in the less developed country is in the key position to deal effectively with social institutional obstacles to growth and breaking out the vicious circle of poverty. It can greatly root out political corruption and bribery. It can provide incentives to save and invest. It can increase agricultural production by introducing effective land reforms in the country.
Vicious Circle of Poverty A'' Country is poor become it is poor:
Another major cause of economic backwardness is the vicious circle of poverty. Due to backwardness there is not optimum use of resources and due to this reason goods are not produced on the principle of specialisation and division of labour and hence production remains low. Low level of production is due to imperfect markets. Therefore, the level of income of the people is low and hence, level of savings is low. Low level of savings is responsible for low level of investment as a result capital formation rate remains low and problem of shortage of capital arises in these countries and therefore, shortage of capital is the major cause of their underdevelopment.
LINGKAR SETAN KEMISKINAN DALAM PEMBANGUNAN DAN
CARA MEMUTUSKAN LINGKAR SETAN KEMISKINAN
Lingkaran setan kemiskinan (the vicious circle of poverty) adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara demekian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana sesuatu Negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi. Pada hakikatnya bahwa kemiskinan bukan saja disebabkan oleh ketiadaan pembangunan pada masa lalu tetapi juga menghadirkan hambatan kepada pembangunan pada masa yang akan datang. “suatu Negara jadi miskin karena dia merupakan Negara miskin”. Lingkaran setan kemiskinan yang terpenting adalah keadaan-keadaan yang menyebabkan menimbulkan hambatan terhadap terciptanya tingkat pembentukan modal yang tinggi. Disatu pihak pembentukan modal ditentukan oleh tingkat tabungan,dan dilain pihak oleh perangsang untuk menanam modal. Dinegara sedang berkembang kedua faktor ini tidak mungkin dilaksanakannya tingkat pembentukan modal yang tinggi. Jadi ada dua faktor yang jenis lingkar setan kemiskinan yang menghambat Negara sedang berkembang untuk mencapai tingkat pembangunan yang pesat, yaitu dari segi penawaran modal dan dari segi permintaan modal.
Dari segi penawaran (modal): lingkaran setan kemiskinan dapat dinyatakan secara berikut, tingkat pendapatan masyarakat yang rendah, yang mengakibatkan tingkat produktivitas yang rendah, menyebabkan kemampuan masyarakat untuk menabung juga rendah. Dan itu akan membuat pembentukan modal rendah juga. Dan selanjutnya menjadi Negara menghadapi kekurangan barang modal dan dengan demikian tingkat produktivitas akan tetap rendah. Kemudian dari segi permintaan; di Negara-negara miskin perangsang untuk melaksanakan penanaman modal rendah karena luas pasar untuk berbagai jenis barang terbatas, dan hal itu yang belakangan disebutkan disebabkan oleh pendapataan masyarakat yang rendah. Sedangkan pendapatan yang rendah disebabkan oleh produktivitas yang rendah yang diwujudkan oleh pembentukan modal yang terbatas pada masa lalu. Pembentukan modal yang terbatas ini disebabkan oleh kekurangan perangsangan untuk menanam modal.
Lingkar setan kemiskinan bisa juga muncul akibat international demonstration effect, yaitu kecenderungan Negara sedang berkembang untuk mencontoh corak konsumsi dikalangan Negara maju. Adanya Negara maju, memungkinkan penduduk dinegara berkembang mengimpor dan mengonsumsikan barang-barang industri yang bermutu jauh lebih baik dari yang dihasilkan didalam negeri. Sedangkan Negara sedang berkembang tidak memiliki pendapatan dan cukup modal dalam membeli itu semua. Dan pengeluaran tambahan itu akan mengurangi tingkat tabungan yang dikerahkan oleh Negara sedang berkembang dalam pembentukan modal yang akan berlaku meningkatkan penghasilan produksi nasional. Dan keadaan ini akan memperburuk lagi keadaan lingkar setan kemiskinan yang dihadapi Negara sedang berkembang. Disamping itu ada lagi lingkaran setan kemiskinan yang menimbulkan hubungan saling mempengaruhi antara masyarakat yang terbelakang dan tradisional dengan keadaan alam yang belum berkembangkan. Keadaan itu akan dimanfaatkan oleh Negara asing untuk mengeruk kekayaan Negara sedang berkembang dan itu akan membuat Negara sedang berkembang semakin miskin. Negara sedang berkembang tidak memiliki tenaga kerja yang ahli dalam mengolah kekayaan alam karena pendidikan masyarakat masih relative rendah. Sehingga tenaga kerja yang ahli terbatas dan mobilitas sumber daya juga terbatas. Sehingga pemerintah tidak bisa berbuat banyak, lalu menyerahkan kekayaan alam dikelola oleh investasi asing, padahal investasi asing sangat tidak membantu dalam membuat Negara sedang berkembang menjadi Negara maju. Investasi asing hanya memikirkan diri mereka sendiri,walaupun pendapatan SDA investasi asing memberikan hasil kepada pemerintah, itu semua tidak banyak. Yang lebih banyak mendapatkan keuntungan dalam mengelola SDA Negara sedang berkembang adalah investasi asing untuk memperkaya Negara mereka. Maka semakin miskinlah Negara sedang berkembang karna akan terus dijajah oleh investasi asing. Maka pembangunan Negara sedang berkembang akan selalu terhambat dan terhalang oleh yang namanya lingkar setan kemiskinan.
Cara memutuskan lingkar setan kemiskinan dalam pembangunan adalah dengan ada kerja sama masyarakat,Negara dan pemerintah dalam mengatasi masalah ini.
Cara pertama yang harus dilakukan adalah dengan memberikan tingkat pendidikan yang bermutu kepada masyarakat agar kebodohan masyarakat dapat dikurangi dinegara sedang berkembang. Dan masyarakat memiliki pendidikan dalam menghadapi persaingan global yang semakin hari semakin maju. Dengan ada pendidikan yang tinggi maka akan tercipta tenaga kerja ahli dan itu akan membantu Negara sedang berkembang dalam mengelola kekayaan alam mereka sendiri tanpa melibatkan Negara asing lagi, jadi Negara sedang berkembang bisa mandiri tanpa tergantung Negara lain. Untuk itu pemerintah harus mewajidkan Negara sedang berkembang untuk sekolah setinggi-tingginya. Agar Negara sedang berkembang bisa menjadi Negara yang maju karena masyarakat sudah tidak bisa lagi dibodohi oleh Negara asing.
Cara kedua adalah pemerintah harus memberikan bantuan modal kepada pengusaha kecil, agar pengusaha kecil bisa mengembang usahanya dan juga dapat menciptakan produk-produk yang berkualitas agar bisa bersaing dengan produk Negara asing. Dan itu akan memberikan pendapatan nasional yang bisa dijadikan modal dalam pembangunan.
Cara ketiga Negara sedang berkembang harus menghapuskan budaya korupsi, sebab budaya itu sangat menyiksa Negara sedang berkembang, karena budaya itu merupakan faktor yang juga berperan penting dalam terciptanya lingkar setan kemiskinan pembangunan. Modal-modal yang seharusnya untuk pembangunan menjadi tidak ada karena ada oknum pemerintah yang melakukan korupsi, sehingga pembangunan tertunda dan bahwakan tidak berjalan semestinya. Para korupsi hanya memikirkan perut mereka sendiri, tanpa memikirkan masyarakat yang semakin menderita karena kemiskinan. Dan apabila budaya tersebut tidak juga dihapuskan maka pembanguanan Negara sedang berkembang tidak akan terjadi dan Negara tersebut akan selalu miskin untuk selamanya.
Cara keempat, pemerintah tidak menyerahkan kekayaan alam kepada investasi asing, sebenarnya investasi asing tidaklah menguntungkan bagi Negara sedang berkembang. Karena investasi asing merupakan penjajah bagi Negara sedang berkembang, investasi asing hanya lintah darat hanya akan teruk mengeruk kekayaan alam Negara sedang berkembang. Bahkan investasi asing lebih sadis dari pada korupsi yang dilakuakan oknum pemerintah. Sebab investasi asing pendapatannya lebih besar dan bahkan mampu memajukan Negara mereka sendiri. Jadi Negara sedang berkembang hanya dijadi asset modal bagi investasi asing dalam memperkaya Negara mereka sedangkan Negara sedang berkembang semakin hari semakin miskin karena pendapatan yang dimiliki tidak bisa dinikmati oleh oleh Negara sendiri dan investasi asing semakin kaya
Cara kelima, pemerintah jangan berhutang lagi kepada Negara maju sebab semua itu tidak membantu dalam menyejahterakan masyarakat. Hutang hanya menambah beban bagi Negara sedang berkembang, karena yang membayari hutang tersebut adalah masyarakat. Itu akan membuat masyarakat menderita karena tidak bisa meningkat taraf hidup untuk lebih baik, karena penghasilan mereka sebagian untuk bayar utang yang mereka tidak tahu hutang apa. Sebab pemerintahlah yang melakukan untang tersebut, apabila pemerintah berhutang sebaiknya hutang tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk pembangunan bukan untuk menambah kekayaan pemerintah itu sendiri. Agar hutang tersebut tidak menjadi sia-sia, dan sebaiknya pemerintah tidak berhutang lagi sebab bunga yang diberikan kreditor sangat tinggi, sehingga Negara tidak mampu membayar. Dan itu akan menambah derita kemiskinan bagi Negara sedang berkembang.
Dari berbagai cara tersebut diatas, cara yang paling diutamakan adalah MENINGKATKAN PENDIDIKAN terutama bagi anak-anak sebagai cikal bakal pemimpin pada masa yang akan datang. Pemerintah perlu melaksanakan suatu program beasiswa unggulan untuk anak-anak yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata dari setiap propinsi dengan terlebih dahulu melakukan “test kemampuan akademik, IQ”. Anak-anak tersebut diberikan pendidikan yang bersifat akademis, keterampilan dan pendidikan moral, sehingga selain pintar mereka juga memiliki kecerdasan emosional dan mampu melihat berbagai persoalan nantinya dengan logika dan hati. Sekitar 10 tahun kedepan mereka tamat dan bekerja/berpenghasilan akan kembali ke lingkungannya dan mampu menarik saudara dan masyarakat dilingkungannya untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
___________________________Syofriza 07032014_________________________
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar